SOAL DAN JAWABAN EKONOMI MONETER
1.
Kebijakan moneter yang diambil pemerintah
Indonesia :
a.
Kebijakan perbankan
l
Penaikkan BI rate menjadi 9,5% untuk
mengantisipasi depresiasi terhadap nilai Rupiah dengan meningkatkan
atraktifitas investasi dalam nilai Rupiah akibat spread bunga domestik dan luar
negeri yang cukup tinggi.
l
Peningkatan jumlah simpanan di bank yang dijamin
oleh Pemerintah dari Rp 100 juta menjadi Rp 2 milyar, untuk mengantisipasi rush
akibat kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan simpanannya di bank.
l
Perluasan jenis aset milik bank yang boleh
diagunkan kepada BI, yang tadinya hanya meliputi aset kualitas tinggi (SBI dan
SUN), namun melalui Perpu, aset yang dapat dijaminkan diperluas dengan Kredit
lancar milik bank (ditujukan untuk mengantisipasi turunnya harga pasar SUN,
yang terlihat dengan naiknya yield). Hal ini ditujukan untuk mempermudah Bank dalam
mengatasi kesulitan likuiditas, sehingga dapat memperoleh jumlah dana yang
cukup dari BI.
b.
Kebijakan
ekonomi makro
Kebijakan
moneter yang ketat dengan tingkat bunga yang tinggi selain dimaksukan untuk
menekan laju inflasi dan memperkuat nilai tukar rupiah terhadap valuta asing,
juga dimaksudkan untuk menahan permintaan aggregate dan mendorong masyarakat
untuk meningkatkan tabungan di lembaga perbankan, sehingga dalam hal ini
dibutuhkan deregulasi aturan perbankan yang ketat agar masyrakat si pemilik dana
mempunyai kepercayaan terhadap bank.
c.
Kebijakan ekonomi makro
Kebijakan
ekonomi mikro yang ditempuh pemerintah adalah dengan mengangkat kembali
sektor-sektor usaha kecil - menegah masyarakat (pelaku usaha) dengan mekanisme
pemberian pinjaman dana dengan prioritas bunga yang rendah.
2. pengaruh suku bunga terhadap
aktifitas ekonomi
Subttusi effect : bunga berkurang
aset bertambah, konsumsi bertambah
Cash flow : bunga berkurang cash
flow dari borrowers bertambah dan di lenders berkurang.
Wealth effect : bunga berkurang
mka aset bertambah krn harga naik jadi inflasi, tp value tdk naik karena ga
kena depresiasi.
3. Suku bunga dengan kuantitas
uang
Semakin tinggi r maka Q1 makin
sedikit, dan sebaliknya.
Soal 4 dan 5
-Jadi, dampak ekspor yang meningkat Dampak dari ekspansi
(kontraksi) moneter
•Turunkan (lebih tinggi) suku bunga
•Modal modal mengalir keluar dari (ke) Amerika Serikat
•Permintaan dolar akan menurun ( Kenaikan)
•Harga internasional dolar turun (atas)
•Barang asing terlihat lebih (kurang) mahal di •Amerika
Serikat Ekspor neto meningkat (turun) dan impor turun (naik)
6. CPi
7. Soal 7 Jelaskan apa yang
dimaksud dengan hyper-inlfation dan dampaknya bagi ekonomi!
Diskusi Hyperinflasi: Kenaikan sangat cepat pada tingkat
harga umum.
-Pada periode af hypennflation. Uang kehilangan nilai begitu
cepat, sehingga perusahaan dan rumah tangga berusaha untuk tidak menahannya.
-Hiperinflasi sering dikaitkan dengan ketidakstabilan politik dan biasanya
disertai dengan resesi yang parah dan gejolak ekonomi dan politik.
8. demand pull inflation
a) Demand Pull Inflation
Inflasi yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah permintaan akan barang
dan jasa. Perhatikan grafik berikut.
Keterangan:
Grafik di atas menunjukkan hubungan antara harga barang (P), jumlah yang
diminta dan ditawarkan (Q), dan keseimbangan harga (E). Terjadinya Demand Pull
Inflation ketika permintaan akan barang dan jasa meningkat, maka kurva
permintaan total (D) bergeser dari D1D1 ke D2D2. Ketika itu para pedagang
akan mengambil keuntungan dengan menaikkan harga barang dari P1 ke P2.
Sehingga pada saat itu, terjadi inflasi dan menimbulkan harga keseimbangan baru
dari E1 ke E2.
Contoh kasus:
Mendekati hari raya Idul Fitri, masyarakat berbondong-bondong ke pasar
atau supermarket untuk membeli kue lebaran. Ketika sebelum lebaran harga kue
dibanderol Rp 15.000,00. Karena pedangang mengambil kesempatan itu untuk memperoleh
laba yang lebih tinggi, maka pedagang menaikkan menjadi Rp 25.000,00 dan
menambah pasokan barang yang dijual. Mau tidak mau sang pembeli menyetujuinya
meskipun harganya lebih tinggi Rp 10.000,00. Kejadian seperti ini dikatakan
sebagai Demand Pull Inflation.
9. kurva cost-pull inflation
b) Cost Push Inflation
Yaitu inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi
Keterangan:
Grafik di atas menunjukkan perilaku produsen ketika menghadapi situasi
dimana harga produksi mengalami peningkatan. Ketika terjadi kenaikan harga
produksi maka produsen akan menaikkan harga dari P1 ke P2 tetapi dia
justru akan menurunkan jumlah barang/jasa yang dihasilkan dari Q1 ke
Q2 sehingga akan menggeser kurva penawaran dari S1S1 menjadi S2. Hal
ini dilakukan agar produsen tidak terus merugi sambil menunggu harga produksi
kembali turun.
Contoh kasus:
Di Magetan ada banyak perajin dari bahan baku kulit. Ketika harga kulit
naik, maka ongkos produksi sepatu, tas dll juga akan mengalami kenaikan.
Keadaan ini disebut dengan inflasi. Agar perajin tidak merugi, mereka akan
menaikkan harga jual produknya. Perajin juga akan mengurangi jumlah produk yang
dihasilkan, karena takut dengan harga tinggi konsumen enggan membeli. Jika ini
dibiarkan terus terjadi, maka perajin untuk mengurangi beban produksi, maka
mereka akan berpikir untuk mengurangi jumlah karyawannya dan seterusnya.
Kejadian seperti ini disebut dengan Cost Push Inflation.
Cost Push Inflation terjadi karena 2 hal:
kenaikan
harga (baik faktor produksi maupun harga barang lain) disebut Price Push
Inflation
Permintaan
kenaikan upah atau gaji karyawan (Wage Push Inflation)
10.
11. Bahas Kelebihan
dan kelemahan sistem sistem moneter islam dan konvensional, bagaimana pendapat
anda bagaimana sistem tersebut diterapkan di Indonesia!
Kelebihan sistem ekonomi Islam:
1. Menjunjung Kebebasan Individu
Manusia mempunyai kebebasan untuk membuat suatu keputusan
yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuha nidupnya. Dengan kebebasan ini
manusia dapat bebas mengoptimalkan potensinya. Kebebasan manusia dalam Islam
didasarkan atas nilai-nilai tauhid suatu nilai yang membebaskan dari segala sesuatu
kecuali Allah.
2. Mengakui hak individu terhadap
harta
Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta. Hak
pemilikan harta hanya diperoleh dengan cara-cara yang sesuai dengan ketentuan
Islam. Islam mengatur kepemilikan harta didasarkan atas kemaslahatan sehingga
keberadaan harta akan menimbulkan sikap saling menghargai dan menghormati. Hal
ini terjadi karena bagi seorang muslim harta sekedartitipan Allah.
3. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas
yang wajar
Islam mengakui adanya ketidaksamaan ekonomi antar orang
perorangan. Salah satu penghalang yang menjadikan banyaknya ketidakadilan bukan
disebabkan karena Allah, tetapi ketidakadilan yang terjadi dikarenakan
sistem—yang dibuat manusia sendiri—. Misalnya, masyarakat lebih hormat kepada
orang yang mempunyai jabatan tinggi dan lebih banyak mempunyai harta, hingga
masyarakat terkondisikan bahwa orang-orang yang mempunyai jabatan dan harta
mempunyai kedudukan lebih tinggi dibanding yang lainnya. Akhirnya, sebagian
orang yang tidak mempunyai harta dan jabatan merasa bahwa, "Allah itu
tidak adil".
4. Jaminan sosial
Setiap individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah
negara: dan setiap warga negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan pokoknya
masing-masing. Memang menjadi tugas dan tanggungjawab utama bagi sebuah negara
untuk menjamin setiap negara, dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan prinsip
“hak untuk hidup". Dalam sistem ekonomi Islam negara mempunyai tangj jawab
untuk mengalokasikan sumberdaya alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat secara
umum.
5. Distribusi kekayaan
Islam mencegah penumpukan kekayaan pada sekelompok kecil
masyarakat dan menganjurkan distribusi kekayaan kepada semua lapisan
masyarakat. Sumberdaya alam adalah hak manusia untuk dipergunakan manusia untuk
kemaslahatannya, upaya ini tidak menjadi masalah bila tidak ada usaha untuk
mengoptimalkan melalui ketentuan-ketentuan syariah.
dividu-individu.
d. Kelemahan Sistem ekonomi Islam
Secara global kelemahan system ekonomi Islam dapat dilihat
dari beberapa factor sebagai berikut:
1. Lambatnya perkembangan literatur
ekonomi Islam
Literatur ekonomi Islam yang sebagian besar berasal dari
teks-teks arab mau tidak mau diakuinya mengalami perkembangan yang kurang
signifikan. Sehingga menyebabkan munculnya dominasi literature ekonomi
konvensional yang saat ini mempengaruhi masyarakat bahwa tidak ada ilmu ekonomi
yang mampu menjawab masalah-masalah aktual kecuali ekonomi konvensional.
2. Praktek ekonomi konvensional lebih
dahulu dikenal
Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal oleh
masyarakat. Masyarakat bersentuhan langsung dengan konsep ekonomi konvensional,
di berbagai bidang konsumsi, produksi, distribusi dan lainya. Sehingga
pemahaman baru sulit dipaksakan dan diterima oleh masyarakat yang lebih dahulu
beresntuhan dengan konsep ekonomi konvensional.
3. Tiada representasi ideal Negara
yang menggunakan system ekonomi Islam
Di beberapa Negara yang menggunakan Islam sebagai pedoman
dasar kenegaraanya ternyata belum mampu sepenuhnya mengelola system
perekonomiannya secara professional. Bahkan banyak Negara-negara Islam di Timur
Tengah yang tingkat kesejahteraanya kurang maju jika dibandingkan dengan Negara
Eropa dan Amerika.
4. Pengetahuan sejarah pemikiran
ekonomi Islam kurang
Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan pengetahuan Eropa tidak
lepas dari peranan pengetahuan Islam. Masa transformasi pengetahuan yang
terjadi pada abad pertengahan kurang dikenal oleh masyarakat. Hal ini yang
menyebabkan timbulnya pemahaman bahwa pengetahuan lahir di daratan Eropa,
apalagi berbagai informasi lebih mengarahkan pada pemikiran-pemikiran
tokoh-tokoh Eropa.
5. Pendidikan masyarakat yang
materialism's
Pengangguran di masyarakat bukan murni cerminan perilaku
malas. Tetapi, pengangguran di sini lebih banyak disebabkan oleh dampak pemahaman
masyarakat mengenai makna tentang jenis dan pendapatan/penghasilan usaha yang
belum tepat. Sementara kita harus jujur mengakui ekonomi Islam masih belum
berperanan maksimal dalam membantu mengangkat ekonomi kerakyatan. Sebagai
contoh pedagang lebih mnyukai meminjam pada rentenir di banding pada BMT yang
ada. Karena rentenir tidak memerlyukan persyaratan yang ‘ribet’, sementara BMT
atau BPRS memerlukan segudang jaminan sebagai syarat peminjaman.
Komentar
Posting Komentar