MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) DAN KOMPENSASI
MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA &
KOMPENSASI
NUR AZIZAH ABRIDA BASUNI
1512000051
Sistem Informasi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Adalah prosedur sistematik untuk
pengumpul, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan menvalidasi data yang di
butuhkan oleh sebuah perusahaan agar mempunyai kemampuan untuk mendapatkan
informasi yang di butuhkan atau pilihan banyak orang yang lebih berhubungan
dengan aktivitas perencanaan SDM baru.
Sistem informasi manajemen sumber daya
manusia dibangun untuk mendukung proses yang berjalan dalam organisasi, yang
mencakup proses perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. Sistem
informasi ini juga memberikan kondisi riil organisasi secara akurat. SISDM ini
sangat penting, mengingat pentingnya SDM, karena SDM adalah aset yang sangat
berharga bagi organisasi.
Sistem informasi sumber daya manusia
memberikan seuruh informasi kepada seluruh manajer perusahaan tentang sumber
daya manusia yang ada di perusahaan tersebut. Sistem informasi sumber daya
manusia adalah perpaduan dari ilmu sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi
informasi.
Kegiatan utama mengaplikasikan teknologi ini kedalam kegiatan utama SDM
yaitu :
1.
Perekrutan dan Penerimaan. SDM membantu membawa pegawai
baru ke dalam perusahaan dengan memasang iklan. SDM selalu mengikuti
perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek
kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
2.
Pendidikan dan Pelatihan. SDM mengatur progam pendidikan
& pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian pegawai.
3.
Manajemen Data. SDM menyimpan database yang berhubungan
dengan pegawai.
4.
Penghentian dan Administrasi Tunjangan. SDM mengurus
program pensiun pegawai.
Sistem informasi sumber daya manusia adalah wahana untuk pengumpulan,
peringkasan, dan penganalisa data yang berhubungan dengan SDM. Adapun data yang
yang di olah antara lain :
a.
Data SDM : Biografi, pekerjaan, cuti, keluarga,
pendidikan, keahlian, bahasa, kursus, nilai diktat, minat, bakat.
b.
Mutasi : jabatan, pangkat, golongan, KGB.
c.
Masa pensiun
d.
Laporan terkait
Faktor- faktor yang mempengaruhi HIRS
1.
Perekrutan dan Penerimaan. SDM membantu membawa pegawai
baru ke dlm perusahaan dgn pasang iklan.
2.
Pendidikan dan Pelatihan. SDM mengatur progam pendidikan
& pelatihan.
3.
Manajemen Data. SDM menyimpan database yg berhub dgn
pegawai.
4.
Penghentian dan Administrasi Tunjangan. SDM mengurus
program pensiun pegawai.
i.
Model HIRS meliputi 3 subsistem input
1.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA), data yg ditangani :
elemen data personil dan elemen data akuntansi. Berkaitan dengan keuangan.
2.
Subsistem Penelitian SDM, mengumpulkan data melalui
proyek penelitian khusus. Contoh :
a.
Penelitian suksesi, dilakukan untuk mengidentifikasi
orang-orang di perusahaan yang merupakan calon pada posisi tertentu.
b.
Analisis dan evaluasi jabatan, mempelajari setiap jabatan
dalam satu area untuk mengetahui pengetahuan dan keahlian yang diperlukan.
c.
Penelitian keluhan, membuat tindak lanjut atas keluhan
yang disampaikan karyawan.
3.
Subsistem Intelijen SDM, elemen lingkungan yg menyediakan
data : pemerintah, pemasok, serikat pekerja, masyarakat global dan masyarakat
keuangan, pesaing.
Database sumber daya manusia dari lingkungan
a.
Database Perusahaan Pencari Eksekutif : menemukan pelamar
untuk posisi yang eksekutif
b.
Database Universitas : menyediakan CV mahasiswa yang
lulus
c.
Database Agen tenaga Kerja
d.
Database Akses Umum
e.
Bank Pekerjaan Perusahaan
Isi database
1.
Data pegawai, merupakan satu-satunya data yang disimpan,
tetapi untuk tiap pegawai dapat tersimpan ratusan elemen data.
2.
Data non pegawai, mengindentifikasikan organisasi di
lingkungan perusahaan, seperti agen tenaga kerja, akademi & universitas,
serikat pekerja, pemerintah.
Lokasi database : ditempatkan di komputer central perusahaan dan komputer
di bagian SDM. Namun, sekarang semua bisa mengakses dengan LAN.
Pemasukan data : non-manajer SDM, non-manajer bukan SDM, manajer SDM,
non-manajer SDM
Sub sistem OUTPUT :
a.
Subsistem Perencanaan Angkatan Kerja, mengidentifikasi
kebutuhan pegawai di masa yang akan datang.
b.
Subsistem Perekrutan, aplikasi yang biasa di lakukan
yaitu : aplikasi pelacak pelamar dan pencarian internal.
c.
Subsistem Manajemen Angkatan Kerja adalah sub sistem
terbesar.
d.
Subsistem Kompensasi adalah sub sistem yang paling luas
digunakan.
e.
Subsistem Benefit memungkinkan pegawai memilih tunjangan
yang di gunakan.
f.
Subsistem Pelaporan Lingkungan di tujukan untuk orang di
luar perusahaan.
KOMPENSASI
Kompensasi adalah semua pendapatan yang
berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Biasanya
berbentuk uang kartal.
Kompensasi merupakan hal yang penting,
yang merupakan dorongan atau motivasi utama seseorang karyawan untuk bekerja.
Serta ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dengan karyawan,
dalam hal tertentu, pemerintah memfasilitasi sebagai pembuat kebijakan/regulasi
di bidang ketenagakerjaan.
Dalam menerapkan kompensasi terdapat dua kepentingan :
1.
Kepentingan karyawan bahwa kompensasi yang diterimanya
atas jasa yang telah diberikan kepada perusahaan memungkinkan karyawan untuk
mempertahankan harkat dan martabatnya,
mempertahankan taraf hidup yang wajar,mandiri dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
2.
Kepentingan Organisasi penetapan kompensasi yang
dikaitkan dengan prestasi kerja atau produktivitas ditujukan untuk kelangsungan
aktivitas organisasi program perusahaan yang akan datang.
Kompensasi perlu dibedakan dengan gaji
dan upah,karena konsep kompensasi tidak sama dengan konsep gaji atau upah. Gaji
dan upah merupakan salah satu bentuk konkret atas pemberian kompensasi
Menurut Thomas H Stone dalam bukunya “ Undestanding Personal Management”,
kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada karyawan
sebagai pertukaran pekerjaaan yang mereka berikan kepada majikan.
Menurut Edwin B Plippo dalam bukunya “Principles of Personal Management”,
kompensasi merupakan pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada
karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada pencapaian
organisasi.
Kompensasi mempunyai arti yang luas,
selain terdiri dari gaji dan upah, dapat pula berbentuk fasilitas perumahan,
fasilitas kendaraan, pakaian seragam, tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan,
tunjangan pangan dan masih banyak lagi yang lainnya yang dapat dinilai dengan
uang serta cenderung diterima oleh karyawan secara tetap.
Asas Kompensasi
Asas –asas yang penting untuk diterapkan dalam pemberian kompensasi :
a.
Asas Keadilan: adanya konsistensi imbalan bagi para
karyawan yang melakukan tugas dengan bobot yang sama. Kompensasi yang baik
harus seminimal mungkin mengurangi keluhan atau ketidakpuasan yang timbul dari
karyawan. Asas keadilan akan menciptakan suasana kerja sama yang baik,motivasi
kerja,disiplin, loyalitas,dan stabilitas karyawan yang lebih baik.
b.
Asas Kelayakan dan Kewajaran. Kompensasi yang diterima
karyawan harus dapat memenuhi kebutuhan dirinya beserta keluarganya, pada
tingkatan yang layak dan wajar.
Tolak ukur layak memang bersifat
relatif, tetapi penetapan besaran minimal kompensasi yang akan diberikan oleh
perusahaan harus mengacu kepada standar hidup daerah,dengan berpijak pada
standar Upah Minimum Regional, baik di tingkat provinsi, maupun tingkat
kota/kabupaten. Kompensasi yang wajar berarti besaran kompensasi harus
mempertimbangkan faktor-faktor seperti prestasi kerja, pendidikan, jenis
pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan dll. Manajer SDM harus
selalu memantau dan menyesuaikan kompensasi yang diterimaoleh karyawandengan
perkembangan lingkungan eksternal yang berlaku.
Tujuan Kompensasi
Kompensasi harus mempunyai dampak positif, baik bagi karyawan maupun bagi
perusahaan, tujuan kompesasi antara lain :
1.
Ikatan Kerja Sama
2.
Kepuasan Kerja
3.
Pengadaan Efektif
4.
Motivasi
5.
Menjamin Keadilan
6.
Disiplin
7.
Pengaruh Serikat Kerja
8.
Pengaruh Pemerintah
SISTEM KOMPENSASI
Kompensasi terdiri atas kompensasi
secara langsung yaitu upah dan gaji, sedangkan kompensasi pelengkap merupakan
komponen penunjang kompensasi secara langsung seperti insentif, jasa-jasa atas
karyawan, jaminan sosial,serta asuransi.dsb. Sistem kompensasi adalah suatu
sistem yang terdiri dari komponen-komponen kompensasi dari mulai penentuan
besaran kompensasi dan cara pemberiannya.
TUJUAN KOMPENSASI
Pada dasarnya tujuan sistem kompensasi adalah :
a.
Menghargai Prestasi Kerja : Pemberian Kompensasi yang
memadai merupakan suatu bentuk penghargaan perusahaan terhadap prestasi kerja
karyawannya.
b.
Menjamin Keadilan : Sistem kompensasi yang baik
akanmenjamin terwujudnya keadilanbagi dan diantara karyawan dalam perusahaan.
Masing-masing karyawan akan memperoleh imbalanyang sesuai dengantugas,
fungsi,jabatandan prestasi kerja.
c.
Mempertahankan Karyawan : Sistem kompensasi yang baik
akan membuat karyawan betah sehingga akan mengurangi tingkat keluarnya
karyawan.
d.
Memperoleh Karyawan yang Bermutu : Sistem kompensasi yang
baik akan menarik lebih banyak calon karyawan, sehingga perusahaan akan
banyakalternatif dalam memilih karyawan yang bermutu.
e.
Pengendalian Biaya : Sistem kompensasi yang baik,akan
mengurangi seringnya melakukan rekrutmen, sebagai akibat dari makin banyaknya
pelamar yang keluar kerja, hal ini berarti penghematan biaya.
f.
Memenuhi Peraturan yang Berlaku : Sistem Administrasi
kompensasi yang baik akan mengadaptasi peraturan perundangan yang berlaku,
sehingga akan menghindari adanya gugatan dari pihak karyawan,maupun pihak
eksternal lainnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM KOMPENSASI
Pemberian kompensasi kepada karyawannya dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor antara lain :
1.
Produktivitas : Setiap perusahaan pasti menginginkan
kinerja keuntungan yang optimal, untuk itu setiap perusahaan harus mampu
meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.
2.
Kemampuan untuk Membayar : Pemberian kompensasi
tergantung kepada kemampuan perusahaan dalam membayar.
3.
Kesediaan untuk Membayar : Kesediaan untuk membayar akan
berpengaruh terhadap kebijakan pemberian kompensasi bagi karyawan.
4.
Suplai dan Permintaan Tenaga Kerja : Banyak sedikitnya
tenaga kerja di pasar kerja akan mempengaruhi sistem pemberian kompensasi.
5.
Serikat Kerja : Serikat pekerja, serikat karyawan, atau
serikat buruh, akan mempengaruhi kebijakan pemberian kompensasi.
6.
Undang-undang dan Peraturan yang Berlaku : Undang-undang
dan Peraturan akan mempengaruhi sistem pemberian kompensasi bagi perusahaan,
misalnya : UU Tenaga kerja dan peraturan UMR
PROGRAM PEMBERIAN KOMPENSASI
Program pemberian kompensasi merupakan salah satu hal yang paling penting
bagi perusahaan maupun karyawan, karena akan memberikan gambaran sejauhmana
perusahaan berkepentingan terhadap karyawan, seberapa besar kontribusi yang
akan diberikan oleh karyawan terhadap perusahaan. Ada delapan komponen penting
dalam program pemberian kompensasi yang perlu diperhatikan, antara lain :
a.
Organisasi Administrasi Pemberian Kompensasi.
Perusahaan yang
besar membutuhkan pengorganisasian dan pengadministrasian pemberian kompensasi
yang baik, sebab pemberian kompensasi bukanlah sekedar memberikan dan
membagikan upah atau gaji kepada karyawan, melainkan harus memperhitungkan
kemampuan perusahaan serta produktivitas kerja karyawan, serta aspek-aspek
lainnya yang berhubungan dengan itu.
b.
Metode Pemberian Kompensasi
Dalam pemberian kompensasi digunakan
beberapa metode antara lain :
a.
Metode Tunggal, yaitu metode penetapan gaji pokok yang
hanya didasarkan atas ijazah terakhir atau pendidikan formal terakhir yang
ditempuh karyawan.
b.
Metode Jamak, yaitu suatu metode dalam pemberian gaji
pokok berdasarkan atas beberapa pertimbangan, seperti ijazah, sifat pekerjaan,
pendidikan informal, serta pengalaman yang dimiliki. Standar gaji pokok yang
pasti tidak ada,ini terdapat pada perusahaan-perusahaan swasta yang di dalamnya
masih sering terdapat diskriminasi.
Metode jamak
dibedakan menjadi tiga cara pemberian kompensasi :
1.
Pemberian kompensasi berdasarkan satu jangka waktu
tertentu. Kebaikan sistem ini adalah administrasi pengupahan mudah dan besarnya
kompensasi yang akan dibayarkan tetap. Kelemahan sistem ini pekerja yang malas
pun kompensasinya tetap dibayar sebesar perjanjian.
2.
Pemberian kompensasi berdasarkan satuan produksi yang dihasilkan.
Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi yang dibayar selalu berdasarkan kepada
banyaknya hasil yang diberikan, bukan kepada lamanya waktu pengerjaan. Sistem
ini tidak dapat diterapkan kepada karyawan tetap dan jenis pekerjaan yang tidak
mempunyai standar fisik seperti bagi karyawan adminsitrasi. Kebaikan darisistem
ini memberikan kesempatan kepada karyawan bekerja sungguh-sungguh serta
berprestasi baik akan memperoleh balas jasa yang lebih besar. Kelemahannya
adalah kualitas barang yang dihasilkan terkadang rendah.
c.
Struktur Pemberian Kompensasi
Struktur
kompensasi yang baik ialah menganut paham keadilan (tanggung jawab
pekerjaannya).
d.
Program pemberian Kompensasi sebagai Perangsang Kerja
Suatu program
pemberian kompensasi bukan semata-mata didasarkan sebagai imbalan atas
pengorbanan waktu,tenaga, dan pikiaran karyawan terhadap organisasi, melainkan
juga merupakan cara untuk merangsang dan meningkatkan kegairahan kerja.
e.
Tambahan Sumber Pendapatan bagi Karyawan
Program
kompensasi yang baik biasanya memberikan peluang bagi karyawan untuk memperoleh
tambahanpenghasilan,bukan hanya memperoleh upah atau gaji yang rutin.
f.
Terjaminnya Sumber Pendapatan dan Peningkatan Jumlah
Imbalan jam.
Program
pemberian kompensasi harus menjamin bahwa perusahaan merupakan umber utama
pendapatan bagi karyawannya,sehingga karyawan akan bekerja dengan maksimal.
g.
Kompensasi bagi kelompok manajerial
Pimpinan atau
manajer setiap perusahaan merupakan kelompok yang bertanggung jawab terhadap
hidup matinya perusahaan. Wajar jika kompensasi yang diterima lebih besar dari
karyawan biasa.
h.
Prospek di Masa Depan
Untuk
memperhitungkan prospek yang akan datang, perlu memperhitungkan tiga dimensi
waktu, sehingga dalam menyusun program pemberian kompensasi, harus
memperhitungkan keadaan organisasi pada waktu yang lalu,kondisi organisasi saat
ini,dan prospek organisasi yang akan datang.
KRITERIA PEMBERIAN KOMPENSASI
Faktor-faktor yang
mempengaruhi ketentuan pemberian kompensasi a.l : keadaan perekonomian suatu
negara,kebijaksanaan pemerintah, tuntutan serikat pekerja, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam penentuan kebijakan
pemberian kompensasi antara lain :
1.
Biaya Hidup
2.
Produktivitas Kerja Karyawan
3.
Skala Upah atau Gaji yang berlaku
4.
Kemampuan Membayar
5.
Upah atau gaji sebagai alat
untukmenarik,mempertahankan,danmemberikan motivasi kepada karyawan
6.
Penawarandan Permintaan Tenaga Kerja
7.
Serikat buruh atau organisasi karyawan
8.
Posisi JabatanKaryawan
9.
Pendidikan danpengalaman Kerja
WAKTU PEMBAYARAN KOMPENSASI
Artinya kompensasi harus dibayar tepat
pada waktunya,jangan sampai terjadi penundaan,supaya kepercayaan karyawan
terhadap bonafiditas perusahaan semakin besar,ketenangan dan konsentrasi kerja
akan lebih baik.
Kebijakan waktu pembayaran kompensasi
ini hendaknya berpedoman : daripada menunda lebih baik mempercepat dan
menetapkan waktu yang paling tepat. Misalnya :gaji dibayar setiap tanggal
satu,jika jatuh hari libur (minggu) sebaiknya gaji dibayarkan pada hari
sabtunya. Pemberian upah insentif dan kesejahteraan hendaknya ditetapkan
waktunya yang paling tepat misalnya pada saat tahun ajaran baru, supaya
pemberian tersebut mempunyai dampak yang positif.
Komentar
Posting Komentar