PENGANTAR MANAJEMEN : MANAJER SEBAGAI PEMIMPIN


NUR AZIZAH ABRIDA BASUNI
1512000051


Bab 17
Manajer sebagai Pemimpin
A.      Definisi arti pemimpin dan kepemimpinan
Pemimpin adalah orang yang dapat memengaruhi orang lain dan yang memiliki otoritas manajerial. Kepemimpinan adalah proses memimpin dan mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.

B.      Teori-teori awal kepemimpinan
Teori-teori awal kepemimpinan ini berfokus pada pemimpin (teori sifat) dan bagaimana pemimpin berinteraksi dengan anggota kelompoknya (teori perilaku).
1.       Teori Sifat (Trait Theories)
Fokus riset kepemimpinan terletak pada memahami sifat pemimpin yaitu, karakteristik yang dapat membedakan antara pemimpin dan nonpemimpin. Sifat-sifat yang dipelajari adalah fisik, penampilan, golongan sosial, stabilitas emosi, kelancaran berbicara, dan kemampuan bersosial. Pemimpin dengan teori sifat (trait) harus memiliki kemauan yang keras untuk selalu mendorong pencapaian tujuan dengan cara yang dapat mengispirasi orang lain sehingga memperoleh hasil yang luar biasa, visi yang jelas mengenai standar yang diharapkan. Dengan memiliki sifat yang tepat, maka kemungkinan besar seorang individu dapat menjadi seorang pemimpin yang efektif.

7 sifat terkait kepemimpinan :
1.       Penggerak (drive). Pemimpin menunjukkan tingkat usaha yang tinggi. Mereka memiliki keinginan yang relatif tinggi terhadap keberhasilan, ambisius, memiliki banyak energi, tidak kenal lelah dalam aktivitasnya, dan menunjukkan inisiatif.
2.       Hasrat untuk memimpin (desire to lead). Pemimpin memiliki hasrat yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain. Mereka menunjukkan kemauan untuk menerima tanggung jawab.
3.       Kejujuran dan integritas (honesty and integrity). Pemimpin membangun hubungan terpercaya dengan pengikutnya dengan cara jujur dan tidak berkhianat, dan dengan menjaga konsistensi antara kata-kata dan perbuatannya.
4.        Kepercayaan diri (self confidence). Pengikut mencari pemimpin yang tidak ragu-ragu. Dengan demikian, para pemimpin harus dapat menunjukkan kepercayaan diri agar dapat meyakinkan pengikutnya terhadap keputusan dan tujuan yang harus dicapai.
5.       Kecerdasan (intelligence). Pemimpin harus cukup cerdas agar dapat mengumpulkan, menyatukan, dan menafsirkan banyak informasi, dan mereka harus dapat menciptakan visi, memecahkan persoalan, dan mengambil keputusan yang tepat.
6.       Pengetahuan yang relevan mengenai pekerjaan (job-relevant knowledge). Pemimpin yang efektif memiliki pengetahuan tingkat tinggi mengenai perusahaan, industri, dan permasalahan teknis. Dengan pengetahuan yang mendalam, pemimpin dapat membuat keputusan terbaik dan memahami implikasi keputusan tersebut.
7.       Extraversion. Pemimpin adalah orang yang enerjik dan penuh semangat, suka bergaul, tegas, dan jarang sekali berdiam atau menarik dri.

2.       Teori Perilaku (Behavioral Theories)
Teori perilaku yaitu teori kepemimpinan yang mengidentifikasi perilaku yang membedakan antara pemimpin efektif dan tidak efektif.
Berikut merupakan dimensi perilaku dari teori kepemimpinan :
·         Gaya Demokratis : pemimpin melibatkan karyawan dalam membuat keputusan, mendelegasikan wewenang, dan menggunakan umpan baik sebagai  kesempatan untuk melatih karyawan.
·         Gaya Autokrasi : pemimpin mendikte metode kerja, membuat keputusan sepihak, dan membatasi partisipasi.
·         Gaya Laissez-faire : pemimpin yang memberikan kesempatan pada kelompok untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cara apapun yang menurut mereka pantas.
·         Konsiderasi : memperhatikan ide dan perasaan anggota grup
·         Inisasi Struktur : membuat struktur kerja dan hubungan kerja demi mencapai tujuan.
·         Orientasi pada karyawan  : menekankan pada hubungan interpersonal dan memenuhi kebutuhan karyawan.
·         Orientasi pada produksi : menekankan pada aspek tugas dan teknis kerja.
·         Perhatian terhadap orang : mengukur perhatian pemimpin pada bawahannya dengan skala 1 sampai 9 (rendah ke tinggi).
·         Perhatian terhadap produksi : mengukur perhatian pemimpin terhadap penyelesaian pekerjaan (rendah ke tinggi).

C.      Teori Kontingensi Kepemimpinan
1.       Model Fiedler
Model kontingensi komprehensif pertama tentang kepemimpinan dikembangkan oleh Fred Fiedler. Model kontingensi Fiedler yaitu teori kepemimpinan yang menjelaskan bahwa kinerja kelompok efektif tergantung pada kesesuaian antara gaya kepemimpinan dan banyaknya kendali serta pengawasan terhadap situasi itu.
Penelitian Fiedler mengungkapkan tiga dimensi kontingensi yang menentukan faktor-faktor kunci situasional terhadap efektivitas pemimpin.
a.       Relasi pemimpin—anggota : salah satu kontingensi situas Fiedler yang menjelaskan tingkat keyakinan diri, kepercayaan, dan rasa hormat karyawan terhadap pemimpinnya, dinilai sebagai baik atau tidak.
b.       Struktur tugas : menjelaskan di mana tugas pekerjaan distrukturisasi dan diformulasi, dinilai sebagai tinggi atau rendah.
c.       Posisi kekuatan : menjelaskan tingkat kewenangan seorang pemimpin atas aktivitas seperti perekrutan, pemecatan, pendisiplinan, promosi, dan peningkatan gaji.

2.       Teori Kepemimpinan situasi Hersey dan Blanchard
Situational Leadership Theory (SLT) adalah teori kontingensi yang fokus terhadap kesiapan pengikutnya. Teori ini dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard, dengan menggunakan dimensi kepemimpinan yang sama dengan Fiedler , yaitu perilaku tugas dan relasi namun dengan mempertimbangkan masing-masing sebagai tinggi atau rendah lalu menggabungkannya dengan  4 gaya kepemimpinan berikut :
·         Telling (pekerjaan tinggi—relasi rendah) : pemimpin menentukan peranan karyawan dan mengatur apa, kapan, bagaimana, dan di mana karyawan melaksanakan tugasnya.
·         Selling (pekerjaan tinggi—relasi tinggi) : pemimpin menunjukkan perilaku yang mengarahkan dan mendukung.
·         Participating (pekerjaan rendah—relasi tinggi) : pemimpin dan pengikutnya bersama-sama membuat keputusan, di mana pemimpin memiliki peranan sebagai fasilitator dan komunikator.
·         Delegating (pekerjaan rendah—relasi rendah) : pemimpin kurang memberikan pengarahan atau dukungan.

3.       Teori Jalur—Tujuan (Path—Goal Theory)
Teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa tugas pemimpin adalah membantu pengikutnya mencapai tujuan dan mengarahkan atau memberikan dukungan sesuai kebutuhan untuk memastikan bahwa tujuan mereka sejalan dengan tujuan kelompok atau organisasi.
                                       
D.      Pandangan Kontemporer Tentang Kepemimpinan
1.       Kepemimpinan Transformasi—Transaksi
Pemimpin transaksi (transactional leaders), yaitu pemimpin yang memimpin dengan menggunakan pertukaran sosial (atau transaksi). Pemimpin transformasi (transformational leaders), yaitu pemimpin yang menstimulasi dan menginsprirasi (transformasi) bawahan untuk mencapai hasil yang luar biasa.
2.       Kepemimpinan Karismatik—Visioner
Pemimpin karismatik yaitu pemimpin yang antusias dan percaya diri, yang kepribadian dan tindakannya dapat mempengaruhi orang untuk berperilaku dengan cara tertentu.
Kepemimpinan visioner yaitu kemampuannya untuk menciptakan dan mengartikulasi sebuah visi masa depan yang realistis, dapat dipercaya, dan menarik sehingga dapat memperbaiki situasi saat ini.
3.       Kepemimpinan Tim
Pemimpin tim memiliki dua prioritas : mengatur batas eksternal dan memfasilitasi proses tim. Empat peran pemimpin tim meliputi : bekerja sama dengan konstitusi eksternal, memecahkan masalah, manajer konflik, dan pelatih.
                                                         
E.       Isu-isu Kepemimpinan pada Abad ke-21

Pemimpin saat ini menghadapi isu dalam mengelola kekuasaan, mengembangkan kepercayaan, memberdayakan karyawan, memimpin di berbagai budaya, memahami perbedaan gender di kepemimpinan, dan menjadi pemimpin yang efektif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL DAN JAWABAN TEORI PERMINTAAN DAN UANG DAN KURVA ISLM

SOAL DAN JAWABAN PENGANGGARAN PERUSAHAAN TENTANG : ANGGARAN PRODUKSI DENGAN POLA SATABILITAS PRODUKSI, ANGGARAN KEBUTUHAN, ANGGARAN BIAYA PEMBELIAN, ANGGARAN BAHAN BAKU, ANGGARAN KAS KELUAR, ANGGARAN UTANG USAHA, DAN ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

TEORI EKONOMI MIKRO : PASAR OLIGOPOLI